Komisi IX Ingin Klaim BPJS Ketenagakerjaan Mudah dan Praktis

24-03-2022 / KOMISI IX
Anggota Komisi IX DPR RI Sungkono di sela-sela pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR RI. Foto: Fitri/nvl

 

Anggota Komisi IX DPR RI Sungkono menginginkan BPJS Ketenagakerjaan sebagai asuransi yang dijamin negara memberi kemudahan bagi penggunanya. Ia menyebut kemudahan kepada anggotanya itu sangat diperlukan, mengingat BPJS Ketenagakerjaan menyentuh berbagai lapisan masyarakat, khususnya bagi para pekerja yang berpenghasilan tetap maupun tidak.

 

"Saya harap BPJS Ketenagakerjaan ini tidak seperti Bumiputera ya, karena BPJS Ketenagakerjaan ini benar-benar menyentuh lapisan masyarakat hingga ke bawah, baik yang punya penghasilan tetap atau tidak," kata Sungkono di sela-sela pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR RI dengan Wakil Bupati Sidoarjo Subandi, perwakilan BPJS Ketenagakerjaan dan stakeholder lainnya di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (24/3/2022).

 

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu meyakini berbagai program yang dikeluarkan BPJS Ketenagakerjaan mulai dari Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP) dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) memiliki tujuan yang baik, yaitu untuk membantu masyarakat. Namun demikian hal baik itu, menjadi kurang baik apabila proses klaimnya sulit dilakukan.

 

Atas hal itu, Sungkono pun meminta agar proses klaim dari kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dibuat semudah dan sepraktis mungkin. "Jangan sampai ada manfaat, tapi klaimnya tidak mudah. Kalau kita sudah sosialisasi dan rakyat paham, akhirnya mau ikut program BPJS Ketenagakerjaan jangan sampai ada kesulitan klaim di lapangan ya, jadi harus dipermudah dengan jalan yang praktis, administrasinya tidak bertele-tele," tegas Sungkono.

 

Lebih lanjut ia meminta pemerintah daerah dan para stakeholder turut memberi dukungan agar dalam pelaksanaan program-program yang dikeluarkan BPJS Ketenagakerjaan dapat berjalan optimal dan memberi manfaat kepada pesertanya. "Intinya saya ingin pemerintah daerah juga ikut mendukung melalui stakeholder yang terlibat, juga didukung melalui kebijakan yang saling menguntungkan baik itu pelaksana maupun pengguna BPJS Ketenagakerjaan," tutup legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur I tersebut. (srw/sf)

BERITA TERKAIT
Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan
18-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menanggapi pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR 2025...
Nurhadi Ungkap Banyak Dapur Fiktif di Program MBG, BGN Diminta 'Bersih-Bersih’
14-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menemukan adanya 'dapur fiktif' dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG),...
Kunjungi RSUP, Komisi IX Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan di NTT
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Kupang - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menyampaikan apresiasi atas pengelolaan RSUP dr. Ben Mboi Kupang...
Komisi IX Tegaskan Pentingnya Penyimpanan Memadai di Dapur MBG
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Gorontalo - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, menilai bahwa tidak semua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG)...